
Penumpang Harus Rogoh Ongkos 2 Kali Lipat jika Telat Naik KRL Nambo
Diposting pada 26 June 2025
Penumpang Harus Rogoh Ongkos 2 Kali Lipat jika Telat Naik KRL Nambo
Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline lintas Bogor-Jakarta, khususnya dari Stasiun Nambo, kerap dikeluhkan penumpang karena kebijakan denda bagi penumpang yang terlambat. Para penumpang mengaku harus merogoh kocek dua kali lipat dari harga tiket normal jika mereka melewatkan kereta terakhir menuju Jakarta.
Salah seorang penumpang, Budi (35), menceritakan pengalamannya. “Biasanya saya naik KRL dari Nambo seharga Rp 8.000. Tapi kemarin saya terlambat dan terpaksa naik kereta selanjutnya. Saya harus membayar Rp 16.000, dua kali lipat harga normal,” ujarnya.
Kejadian serupa juga dialami oleh Ani (28), seorang pekerja kantoran di Jakarta. “Memang ada pengumumannya, tapi seringkali terburu-buru dan tidak sempat dibaca dengan detail. Sistemnya kurang user-friendly. Bagi pekerja yang kesehariannya dikejar waktu, ini menjadi beban tambahan,” keluhnya.
Kebijakan Denda dan Kritik Penumpang
Kebijakan denda dua kali lipat ini diterapkan bagi penumpang yang melewati jadwal keberangkatan kereta terakhir yang tertera pada tiket. Hal ini bertujuan untuk mendisiplinkan penumpang agar tepat waktu dan menghindari kepadatan di jam-jam sibuk.
Namun, kebijakan ini menuai kritik dari banyak penumpang. Mereka menilai denda tersebut terlalu tinggi dan kurang proporsional. Beberapa penumpang mengusulkan agar pihak KAI Commuter dapat mempertimbangkan alternatif lain, seperti penyesuaian harga tiket berdasarkan waktu keberangkatan atau sistem penalti yang lebih ringan.
Pihak KAI Commuter sendiri hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait keluhan tersebut. Namun, diharapkan adanya evaluasi dan solusi yang lebih adil bagi para penumpang KRL Commuterline lintas Nambo.
Imbauan Kepada Penumpang
Meskipun demikian, pihak KAI Commuter tetap mengimbau para penumpang untuk selalu mengecek jadwal keberangkatan kereta dan mempersiapkan diri agar tidak terlambat. Perencanaan perjalanan yang matang dan manajemen waktu yang baik dapat meminimalisir risiko harus membayar denda yang memberatkan.