
Harga Tanah SCBD yang Dibangun Tomy Winata Tembus Rp 300 Juta/M2
Diposting pada 01 July 2025
Harga Tanah SCBD Tembus Rp 300 Juta/M2
Jakarta, (Tanggal Berita) – Data terbaru menunjukkan lonjakan signifikan harga tanah di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan. Harga tanah di kawasan elit yang banyak dikembangkan oleh pengusaha Tomy Winata ini bahkan terpantau menembus angka Rp 300 juta per meter persegi.
Kenaikan fantastis ini mencerminkan tingginya permintaan dan nilai investasi di kawasan SCBD. Kawasan ini dikenal sebagai pusat bisnis terkemuka di Indonesia, dengan gedung-gedung pencakar langit, infrastruktur modern, dan aksesibilitas yang sangat baik. Hal ini menarik minat investor baik dalam negeri maupun luar negeri untuk berinvestasi di properti di area tersebut.
Faktor Penyebab Kenaikan Harga
Sejumlah faktor berkontribusi terhadap lonjakan harga tanah di SCBD. Selain faktor lokasi strategis dan infrastruktur yang memadai, pengembangan proyek-proyek prestisius oleh para pengembang ternama, termasuk peran Tomy Winata, juga turut mendorong kenaikan harga. Proyek-proyek tersebut meningkatkan daya tarik kawasan dan memperkuat posisinya sebagai pusat bisnis kelas dunia.
Keterbatasan lahan juga menjadi faktor penting. Pasokan tanah di SCBD yang terbatas semakin meningkatkan nilai jualnya. Semakin sedikit lahan yang tersedia, semakin tinggi pula harganya. Kondisi ini diperparah dengan meningkatnya permintaan, terutama dari investor dan perusahaan multinasional.
Implikasi Kenaikan Harga
Kenaikan harga tanah di SCBD berdampak luas, tidak hanya bagi investor properti, tetapi juga bagi perekonomian secara keseluruhan. Di satu sisi, hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia dan potensi pertumbuhan kawasan bisnis Jakarta. Namun, di sisi lain, kenaikan harga ini juga dapat membuat akses terhadap properti di SCBD semakin terbatas bagi kalangan tertentu.
Para pengamat properti memprediksi bahwa harga tanah di SCBD akan terus mengalami kenaikan di masa mendatang seiring dengan perkembangan ekonomi dan infrastruktur di Jakarta. Mereka menyarankan agar calon investor melakukan riset dan perencanaan yang matang sebelum memutuskan untuk berinvestasi di kawasan ini.