Ironis, Jadi Kawasan Tanpa Rokok, di Malioboro Malah Banyak Ditemukan Putung Rokok Berserakan
Diposting pada 03 July 2025
Ironis, Malioboro Jadi Kawasan Tanpa Rokok Tapi Putung Rokok Berserakan
Ironis, Malioboro Jadi Kawasan Tanpa Rokok Tapi Putung Rokok Berserakan
Kawasan Malioboro, ikon wisata Kota Yogyakarta yang ditetapkan sebagai kawasan tanpa rokok, justru menyajikan pemandangan ironis. Banyaknya putung rokok berserakan di sepanjang jalan pedestrian menjadi bukti nyata kegagalan penerapan peraturan tersebut. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengakui hal ini dan menyatakan bahwa kondisi tersebut masih jauh dari harapan.
Pengakuan tersebut disampaikan Hasto Wardoyo menyusul banyaknya keluhan masyarakat dan temuan di lapangan. Meskipun telah ada larangan merokok dan sejumlah tempat pembuangan sampah (TPS) tersedia, kenyataannya masih banyak perokok yang mengabaikan aturan dan membuang puntung rokok sembarangan. Akibatnya, pemandangan indah Malioboro tercoreng oleh sampah-sampah sisa kebiasaan merokok yang mencemari lingkungan.
Upaya Pemkot Yogyakarta yang Belum Maksimal?
Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot Yogyakarta) sebenarnya telah berupaya keras menjadikan Malioboro sebagai kawasan tanpa rokok. Terpasang berbagai rambu larangan merokok, dan petugas kebersihan rutin membersihkan area tersebut. Namun, upaya tersebut tampaknya masih belum efektif untuk mengubah perilaku perokok. Kurangnya pengawasan dan penegakan hukum yang tegas menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan juga perlu ditingkatkan. Kampanye edukasi yang lebih intensif dan berkelanjutan dibutuhkan untuk mengubah perilaku dan menumbuhkan rasa tanggung jawab individu terhadap kebersihan Malioboro. Hanya dengan kesadaran kolektif, tujuan menjadikan Malioboro sebagai kawasan tanpa rokok yang bersih dan nyaman dapat terwujud.
Tantangan dan Solusi ke Depan
Ke depan, Pemkot Yogyakarta perlu mempertimbangkan strategi yang lebih komprehensif. Peningkatan jumlah petugas pengawas, penegakan hukum yang lebih ketat terhadap pelanggar, dan kampanye edukasi yang lebih kreatif dan inovatif dapat menjadi solusi. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha di Malioboro dan komunitas masyarakat, juga sangat penting untuk menciptakan sinergi dalam menjaga kebersihan dan keindahan kawasan tersebut.
Ironi putung rokok yang berserakan di kawasan tanpa rokok Malioboro menjadi cerminan betapa pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman bagi semua. Perubahan perilaku memerlukan proses, namun keberhasilannya bergantung pada komitmen bersama untuk menjaga keindahan dan kebersihan Malioboro sebagai ikon wisata Kota Yogyakarta.