
Apakah Bakso Gerobak Juga Perlu Disertifikasi Halal?
Diposting pada 03 July 2025
Apakah Bakso Gerobak Juga Perlu Disertifikasi Halal?
Apakah Bakso Gerobak Juga Perlu Disertifikasi Halal?
Bakso, kuliner populer Indonesia yang disukai berbagai kalangan, tak luput dari sorotan sertifikasi halal. Namun, pertanyaan muncul, apakah bakso gerobak, dengan skala usaha yang lebih kecil dan sederhana, juga perlu mengantongi sertifikat halal? Jawabannya lebih kompleks daripada sekadar ya atau tidak. Meskipun tampak sederhana, persoalan ini menyentuh aspek legalitas, keamanan pangan, dan kepercayaan konsumen.
Bakso: Makanan Berisiko Tinggi (High Risk)
Bakso, terutama yang berbahan dasar daging sapi atau ayam, masuk kategori makanan berisiko tinggi (high risk) dalam konteks kehalalan. Bukan karena rasanya yang lezat, melainkan karena potensi kontaminasi bahan baku yang lebih besar. Proses pengolahan daging, dari penyembelihan hingga penggilingan, membutuhkan pengawasan ketat untuk memastikan kehalalannya. Sebuah kesalahan kecil dalam rantai pasok dapat mengakibatkan produk akhir tidak lagi halal. Hal ini berlaku baik untuk bakso skala industri maupun bakso gerobak.
Regulasi dan Kewajiban Sertifikasi Halal
UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal mewajibkan seluruh produk makanan dan minuman yang berbahan dasar atau mengandung produk hewani untuk memiliki sertifikasi halal. Tidak ada pengecualian berdasarkan skala usaha. Baik produsen bakso skala besar maupun penjual bakso gerobak, secara hukum, seharusnya mengurus sertifikasi halal. Namun, realitanya, proses sertifikasi halal seringkali menjadi kendala bagi usaha kecil menengah (UKM) seperti penjual bakso gerobak, terutama karena biaya dan kompleksitas prosedur.
Tantangan dan Solusi bagi Penjual Bakso Gerobak
Biaya sertifikasi halal memang bisa menjadi beban bagi penjual bakso gerobak. Namun, keberadaan sertifikat halal bukan sekadar kepatuhan hukum, melainkan juga investasi jangka panjang. Sertifikat halal meningkatkan kepercayaan konsumen, membuka peluang pasar yang lebih luas, dan dapat meningkatkan daya saing. Pemerintah dan lembaga terkait perlu memberikan dukungan dan kemudahan bagi UKM dalam mengurus sertifikasi halal, misalnya melalui program pelatihan, fasilitasi, dan pengurangan biaya.
Alternatif lain yang dapat dipertimbangkan adalah dengan mengikuti program 'Halal Friendly' atau program sertifikasi halal yang lebih sederhana dan terjangkau yang mungkin ditawarkan oleh lembaga-lembaga terkait. Transparansi dalam proses pengolahan dan penggunaan bahan baku juga penting untuk membangun kepercayaan konsumen, meskipun belum memiliki sertifikasi halal resmi.
Kesimpulan
Meskipun tantangannya nyata, prinsip kehalalan dalam usaha makanan, termasuk bakso gerobak, tetaplah penting. Sertifikasi halal bukan hanya sekadar label, melainkan jaminan kualitas dan kepercayaan yang berdampak positif terhadap bisnis dan konsumen. Dukungan dan inisiatif dari berbagai pihak diperlukan untuk membantu para pelaku usaha mikro dan kecil dalam memenuhi kewajiban ini.
#kumparanFOOD #newsupdate