
Psikolog Ungkap Tayangan TV yang Tepat untuk Anak Berdasarkan Usia
Diposting pada 24 August 2025
Psikolog Ungkap Tayangan TV yang Tepat untuk Anak Berdasarkan Usia
Psikolog Ungkap Tayangan TV yang Tepat untuk Anak Berdasarkan Usia
JAKARTA, REPUBLIKA.CO.ID -- Layar televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, termasuk dalam kehidupan anak-anak. Namun, akses yang mudah terhadap berbagai program televisi juga menimbulkan kekhawatiran terkait dampaknya terhadap perkembangan anak. Untuk itu, pemilihan tayangan televisi yang tepat dan sesuai usia menjadi sangat penting. Psikolog Klinis Anak dan Remaja dari Universitas Indonesia, Ratih Zulhaqqi dan Vera Itabiliana Hadiwidjojo, memberikan panduan mengenai kriteria tayangan televisi yang ideal bagi anak berdasarkan kelompok usia mereka.
Usia Dini (0-2 Tahun): Stimulasi Sederhana dan Interaksi Orangtua
Pada usia balita, otak anak sedang berkembang pesat. Ratih Zulhaqqi menyarankan agar tayangan televisi untuk anak usia 0-2 tahun dibatasi seminimal mungkin. "Lebih baik fokus pada interaksi langsung dengan orangtua dan stimulasi melalui mainan edukatif," ujarnya. Jika terpaksa memberikan tayangan televisi, pilihlah program dengan durasi singkat, warna-warna cerah, dan musik yang menenangkan. Konten yang terlalu kompleks dan cepat berganti gambar dapat membingungkan anak pada usia ini. Kehadiran orangtua saat menonton televisi juga sangat penting untuk memberikan penjelasan dan interaksi.
Usia Prasekolah (3-5 Tahun): Edukasi dan Hiburan Seimbang
Anak usia prasekolah mulai mampu memahami cerita sederhana dan menyerap informasi baru. Vera Itabiliana Hadiwidjojo menyarankan program televisi yang menggabungkan unsur edukasi dan hiburan. "Carilah program yang mengajarkan nilai-nilai moral, mengembangkan kemampuan bahasa, dan merangsang kreativitas," jelasnya. Contohnya, program animasi yang mengajarkan angka, huruf, atau warna dengan cara yang menyenangkan. Penting untuk memperhatikan durasi menonton televisi, yang sebaiknya tidak lebih dari 1 jam per hari.
Usia Sekolah (6-12 Tahun): Konten yang Lebih Kompleks dan Edukatif
Anak usia sekolah memiliki kemampuan kognitif yang lebih tinggi. Mereka dapat memahami cerita yang lebih kompleks dan menyerap informasi lebih banyak. Pada usia ini, tayangan televisi dapat diberikan lebih banyak variasi, misalnya program dokumenter, acara sains, atau cerita inspiratif. Namun, penting untuk tetap memonitor konten yang ditonton dan mendiskusikannya dengan anak untuk memastikan pemahaman mereka serta mengawasi potensi dampak negatif seperti kekerasan atau perilaku yang tidak pantas.
Peran Orangtua dalam Memilih Tayangan Televisi
Kedua psikolog menekankan pentingnya peran orangtua dalam memilih dan mengawasi tayangan televisi yang ditonton anak. Tidak hanya memilih program yang sesuai usia, orangtua juga perlu mendampingi anak saat menonton dan mendiskusikan isi program tersebut. Hal ini sangat penting untuk membantu anak memahami isi program, mengarahkan pemahaman mereka, dan mencegah dampak negatif dari konten yang tidak sesuai.
Kesimpulannya, menonton televisi bukanlah hal yang buruk bagi anak-anak selama dipilih dan diawasi dengan baik. Dengan pemilihan program yang sesuai usia dan pendampingan orangtua, televisi dapat menjadi alat edukasi dan hiburan yang bermanfaat bagi perkembangan anak.