RI-Jepang Berhasil Kurangi Ketergantungan Dolar AS, Ini Buktinya
Berita

RI-Jepang Berhasil Kurangi Ketergantungan Dolar AS, Ini Buktinya

Diposting pada 25 August 2025

Dilihat 6 kali

RI-Jepang Berhasil Kurangi Ketergantungan Dolar AS, Ini Buktinya

RI-Jepang Berhasil Kurangi Ketergantungan Dolar AS, Ini Buktinya

Langkah signifikan dalam mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dalam transaksi internasional kembali ditunjukkan oleh Indonesia. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, baru-baru ini mengungkapkan bahwa Jepang kini menjadi negara kedua terbesar yang melakukan transaksi perdagangan dengan Indonesia tanpa menggunakan dolar AS. Nilai transaksi tersebut mencapai angka yang cukup mengesankan, yaitu US$ 5,1 miliar.

Penggunaan mata uang lokal atau mata uang negara masing-masing (local currency settlement/LCS) dalam transaksi bilateral ini merupakan bukti nyata komitmen kedua negara untuk mengurangi risiko dan volatilitas yang ditimbulkan oleh fluktuasi nilai tukar dolar AS. Hal ini juga mencerminkan upaya bersama untuk membangun sistem keuangan yang lebih resilient dan independen.

Implikasi Positif bagi Ekonomi Indonesia

Perkembangan ini membawa sejumlah implikasi positif bagi perekonomian Indonesia. Penggunaan LCS dapat mengurangi biaya transaksi, karena tidak perlu lagi melakukan konversi ke dan dari dolar AS. Hal ini akan meningkatkan efisiensi perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Jepang.

Selain itu, mengurangi ketergantungan pada dolar AS juga membantu melindungi Indonesia dari dampak negatif fluktuasi nilai tukar dolar. Dengan transaksi yang lebih banyak dilakukan dalam mata uang yen atau rupiah, Indonesia dapat mengurangi risiko kerugian akibat perubahan nilai tukar yang tidak terduga. Ini khususnya penting mengingat posisi dolar AS sebagai mata uang cadangan global yang rentan terhadap berbagai faktor global.

Langkah Strategis Menuju Sistem Keuangan yang Lebih Mandiri

Inisiatif penggunaan LCS ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi dominasi dolar AS dalam sistem keuangan internasional. Banyak negara berupaya untuk meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral, sebagai langkah untuk mengurangi risiko dan meningkatkan kemandirian ekonomi.

Bagi Indonesia, kerjasama dengan Jepang dalam hal ini merupakan langkah strategis dalam membangun sistem keuangan yang lebih mandiri dan resilient. Ke depannya, perlu adanya perluasan kerjasama serupa dengan negara-negara mitra dagang lainnya untuk semakin mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dan memperkuat posisi ekonomi Indonesia di kancah internasional.

Analisis Lebih Lanjut

Meskipun angka US$ 5,1 miliar merupakan pencapaian signifikan, masih diperlukan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan volume transaksi LCS. Hal ini membutuhkan kerjasama yang lebih erat antara otoritas moneter kedua negara, serta peningkatan infrastruktur dan regulasi yang mendukung penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan dan investasi.

Keberhasilan ini juga diharapkan dapat mendorong negara-negara lain untuk mengikuti jejak Indonesia dan Jepang dalam mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS, membentuk sistem keuangan global yang lebih seimbang dan berkeadilan.

Tinggalkan Komentar

Bagikan artikel ini:

Berita Terkait Lainnya