Erdogan Minta Dunia Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel
Diposting pada 16 September 2025
Erdogan Minta Dunia Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel
Erdogan Minta Dunia Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan persatuan dunia Islam dalam menghadapi apa yang disebutnya sebagai "agresi Israel" menyusul serangan yang dilaporkan terjadi di Doha, ibu kota Qatar, pekan lalu. Seruan ini disampaikan Erdogan melalui pernyataan resmi yang dirilis oleh kepresidenan Turki, dan langsung memicu berbagai reaksi di kalangan negara-negara Muslim.
Meskipun detail serangan di Doha masih belum sepenuhnya terungkap secara publik, pernyataan Erdogan secara tegas mengutuk tindakan yang menurutnya menunjukkan peningkatan agresi Israel di kawasan tersebut. Ia menekankan pentingnya solidaritas dan kerjasama antarnegara Islam untuk menghadapi ancaman bersama dan melindungi kepentingan umat Muslim.
Reaksi Dunia Islam yang Terbelah?
Seruan Erdogan untuk persatuan dunia Islam ini muncul di tengah dinamika geopolitik yang kompleks di Timur Tengah. Meskipun serangan di Doha telah memicu gelombang simpati dan dukungan terhadap Qatar, reaksi dari negara-negara Arab lainnya terbilang beragam. Beberapa negara memilih untuk berhati-hati, menunggu klarifikasi lebih lanjut mengenai insiden tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa persatuan dunia Islam yang diimpikan Erdogan masih menghadapi tantangan signifikan.
Perbedaan pendekatan ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, termasuk hubungan bilateral antar negara, kepentingan politik dan ekonomi yang berbeda-beda, serta posisi masing-masing negara terhadap Israel dan isu-isu regional lainnya. Beberapa negara Arab memiliki hubungan diplomatik yang kuat dengan Israel, sementara yang lain masih bersikap sangat kritis terhadap kebijakan Israel di Palestina dan kawasan sekitarnya.
Konteks Geopolitik yang Lebih Luas
Seruan Erdogan juga perlu dilihat dalam konteks persaingan geopolitik yang lebih luas di Timur Tengah. Turki, di bawah kepemimpinan Erdogan, telah secara aktif berupaya meningkatkan pengaruhnya di kawasan tersebut, seringkali dengan menentang kebijakan-kebijakan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. Seruan untuk persatuan dunia Islam dapat diinterpretasikan sebagai bagian dari strategi Erdogan untuk memperkuat posisi Turki sebagai pemimpin dunia Islam dan sebagai penyeimbang kekuatan di Timur Tengah.
Keberhasilan seruan Erdogan ini masih perlu dikaji lebih lanjut. Tantangan utama terletak pada kemampuannya untuk mengatasi perbedaan kepentingan dan pandangan di antara negara-negara Islam. Namun, seruan ini setidaknya menunjukkan komitmen Turki untuk berperan aktif dalam isu-isu yang dianggap vital bagi kepentingan umat Muslim, sekaligus menjadi sorotan penting atas dinamika politik yang terus bergejolak di Timur Tengah.