PHK Massal Hantui Industri Tekstil, Tertekan Produk Impor yang Lebih Murah
Berita

PHK Massal Hantui Industri Tekstil, Tertekan Produk Impor yang Lebih Murah

Diposting pada 19 September 2025

Dilihat 1 kali

PHK Massal Hantui Industri Tekstil, Tertekan Produk Impor Murah

PHK Massal Hantui Industri Tekstil, Tertekan Produk Impor Murah

Jakarta, 27 Oktober 2023 – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal kembali melanda industri tekstil Indonesia. Bukan hanya pekerja level operator yang terkena dampak, namun PHK kali ini juga menimpa tenaga ahli hingga manajemen, mengungkapkan Ketua Umum Ikatan Alumni Keluarga Besar Tekstil (IKA Tekstil), Riady Madyadinata. Situasi ini semakin memperparah kondisi sektor industri yang tengah berjuang menghadapi tekanan produk impor yang jauh lebih murah.

Riady mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi tersebut dalam sebuah pernyataan pers. "PHK ini bukan hanya masalah angka pengangguran semata, tetapi juga menunjukkan gejala yang lebih serius dalam daya saing industri tekstil nasional," tegasnya. Ia menambahkan bahwa banyak perusahaan terpaksa melakukan PHK sebagai langkah bertahan hidup di tengah persaingan yang tidak seimbang.

Ancaman Produk Impor dan Daya Saing

Ancaman utama yang dihadapi industri tekstil dalam negeri adalah masuknya produk-produk impor dengan harga jauh lebih murah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain perbedaan biaya produksi, subsidi pemerintah negara produsen, dan adanya praktik dumping. Perbedaan signifikan dalam biaya produksi, misalnya, meliputi upah minimum yang jauh lebih rendah di beberapa negara produsen tekstil dibandingkan Indonesia.

Kondisi ini diperburuk oleh belum optimalnya perlindungan pemerintah terhadap industri tekstil dalam negeri. Meskipun pemerintah telah berupaya melalui berbagai kebijakan, seperti Bea Masuk Anti Dumping (BMAD), namun efektivitasnya masih dipertanyakan. Banyak pelaku usaha merasa perlindungan yang diberikan belum cukup untuk menyaingi produk impor yang membanjiri pasar domestik.

Dampak Luas dan Solusi yang Diperlukan

PHK massal di industri tekstil berdampak luas, tidak hanya bagi para pekerja yang kehilangan mata pencaharian, tetapi juga bagi perekonomian nasional. Penurunan produksi dan aktivitas ekonomi di sektor ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Pemerintah dan seluruh stakeholder terkait perlu segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini.

Beberapa solusi yang perlu dipertimbangkan antara lain, peningkatan efisiensi dan inovasi teknologi di industri tekstil dalam negeri, peningkatan kualitas produk agar lebih kompetitif di pasar global, penguatan negosiasi perdagangan internasional untuk mendapatkan perlindungan yang lebih adil, serta pengembangan strategi pemasaran yang efektif untuk memperkuat merek produk tekstil Indonesia.

IKA Tekstil sendiri berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak terkait dalam mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan ini. Mereka berharap pemerintah dapat memberikan perhatian serius dan dukungan nyata agar industri tekstil Indonesia dapat bangkit dan kembali bersaing di pasar global.

Tinggalkan Komentar

Bagikan artikel ini:

Berita Terkait Lainnya