
KBRI Nairobi Serukan Kolaborasi Asia-Afrika di Blue Economy Summit
Diposting pada 25 September 2025
KBRI Nairobi Serukan Kolaborasi Asia-Afrika di Blue Economy Summit
KBRI Nairobi Serukan Kolaborasi Asia-Afrika di Blue Economy Summit Mombasa
MOMBASA, KENYA, REPUBLIKA.CO.ID -- Minister Counsellor KBRI Nairobi, Wisnu Lombardwinanto, menyampaikan pidato kunci (Keynote Speech) mewakili Duta Besar RI untuk Kenya di Mombasa, Selasa (25/9/2025). Dalam Blue Economy Summit tersebut, Wisnu menekankan potensi besar kolaborasi antara negara-negara Asia dan Afrika untuk mengembangkan ekonomi kelautan yang berkelanjutan dan inklusif.
Pidato Wisnu Lombardwinanto mengarahkan perhatian pada berbagai peluang kerjasama yang dapat diwujudkan melalui sinergi kedua benua. Ia menyoroti kesamaan tantangan yang dihadapi negara-negara Asia dan Afrika dalam mengelola sumber daya kelautan, serta perlunya strategi bersama untuk mengatasi isu-isu seperti penangkapan ikan ilegal, pencemaran laut, dan perubahan iklim.
Potensi Kolaborasi yang Menguntungkan
Lebih lanjut, Wisnu menjelaskan beberapa sektor yang memiliki potensi besar untuk kolaborasi. Hal ini meliputi perikanan berkelanjutan, pengembangan teknologi kelautan, pariwisata bahari, dan energi terbarukan dari laut. "Asia dan Afrika memiliki kekayaan sumber daya kelautan yang luar biasa," ujarnya. "Kolaborasi strategis akan memungkinkan kita untuk memanfaatkan potensi ini secara optimal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir."
Ia mencontohkan bagaimana transfer teknologi dari negara-negara Asia yang lebih maju di bidang perikanan dan akuakultur dapat membantu meningkatkan produktivitas nelayan di Afrika. Sebaliknya, pengetahuan tradisional masyarakat pesisir Afrika dalam pengelolaan sumber daya laut dapat menjadi pembelajaran berharga bagi negara-negara Asia.
Tantangan dan Strategi Ke Depan
Namun, Wisnu juga mengakui adanya tantangan yang perlu diatasi. Perbedaan kapasitas dan infrastruktur di antara negara-negara Asia dan Afrika menjadi salah satu hambatan. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya komitmen bersama dan kerja sama yang saling menguntungkan untuk mengatasi kendala tersebut. Pembentukan kerangka kerja yang jelas, pendanaan yang memadai, dan pembangunan kapasitas merupakan langkah penting untuk mencapai tujuan bersama.
Partisipasi KBRI Nairobi dalam Blue Economy Summit ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama Selatan-Selatan dan memajukan ekonomi kelautan global. Harapannya, seruan kolaborasi ini dapat membuahkan hasil nyata yang bermanfaat bagi masyarakat di kedua benua.
(Tim Redaksi Republika.co.id)