
Modus Bobol Rekening Dormant Rp 204 M Bank BUMN di Jabar: Satgas Perampasan Aset
Diposting pada 25 September 2025
Modus Bobol Rekening Dormant Rp 204 Miliar di Bank BUMN Jabar Terungkap
Modus Bobol Rekening Dormant Rp 204 Miliar di Bank BUMN Jabar Terungkap
Satuan Tugas (Satgas) Perampasan Aset berhasil mengungkap kasus pembobolan rekening dormant di sebuah Bank BUMN di Jawa Barat dengan kerugian mencapai Rp 204 miliar. Pengungkapan ini menyoroti kerentanan sistem perbankan dan modus operandi kejahatan siber yang semakin canggih. Detail modus operandi yang digunakan para pelaku masih dalam penyelidikan, namun informasi awal menunjukkan adanya manipulasi data dan kemungkinan keterlibatan pihak internal.
Modus Operandi yang Masih Diselidiki
Meskipun detail lengkap modus operandi masih dirahasiakan untuk kepentingan penyelidikan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber terpercaya di dalam Satgas Perampasan Aset, pelaku diduga memanfaatkan celah keamanan sistem bank yang berkaitan dengan data rekening dormant. Rekening dormant, atau rekening yang tidak aktif dalam jangka waktu tertentu, seringkali menjadi target karena pengawasan yang mungkin lebih longgar. Dugaan sementara, para pelaku melakukan manipulasi data untuk mengakses dan mengendalikan rekening-rekening tersebut.
Kemungkinan keterlibatan pihak internal juga tengah diselidiki. Akses terhadap sistem internal bank dan informasi nasabah yang sensitif membutuhkan akses khusus yang biasanya hanya dimiliki oleh karyawan bank. Investigasi mendalam akan mengungkap apakah ada unsur pengkhianatan dari dalam.
Dampak dan Upaya Pencegahan
Pembobolan rekening dormant senilai Rp 204 miliar ini menimbulkan kekhawatiran publik terhadap keamanan dana nasabah di perbankan. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya peningkatan keamanan sistem dan pengawasan yang lebih ketat, khususnya terhadap rekening-rekening yang tidak aktif. Bank BUMN terkait dikabarkan tengah melakukan evaluasi internal dan memperkuat sistem keamanannya untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Satgas Perampasan Aset saat ini tengah berfokus pada pengejaran aset yang telah dirampas dan proses hukum terhadap para pelaku. Kerjasama antar lembaga penegak hukum dan otoritas perbankan sangat krusial dalam mengungkap seluruh jaringan pelaku dan mengembalikan kerugian kepada bank yang dirugikan.
Langkah-langkah Antisipatif bagi Nasabah
Bagi nasabah, penting untuk selalu waspada terhadap potensi penipuan dan menjaga kerahasiaan data pribadi dan informasi perbankan. Berikut beberapa langkah antisipatif yang dapat dilakukan:
- Rutin memantau aktivitas rekening melalui aplikasi mobile banking atau internet banking.
- Segera laporkan setiap transaksi mencurigakan kepada pihak bank.
- Jangan mudah memberikan informasi pribadi dan data perbankan kepada pihak yang tidak dikenal.
- Pastikan selalu menggunakan aplikasi mobile banking dan internet banking resmi dari bank yang bersangkutan.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran keamanan siber, baik bagi lembaga perbankan maupun nasabahnya. Peningkatan keamanan sistem dan edukasi publik menjadi kunci dalam mencegah kejahatan siber yang semakin canggih ini.