```html

Pemerintah Waspadai Kenaikan Harga Minyak Imbas Perang Iran-Israel

Pemerintah Waspadai Kenaikan Harga Minyak Imbas Perang Iran-Israel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan pemerintah tengah mewaspadai potensi kenaikan harga minyak dunia akibat memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah, khususnya terkait potensi konflik berskala besar antara Iran dan Israel.

Pernyataan tersebut disampaikan menyusul meningkatnya ketegangan antara kedua negara tersebut. Meskipun belum terjadi perang terbuka, potensi eskalasi konflik menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia, mengingat dampaknya terhadap perekonomian nasional, khususnya harga bahan bakar minyak (BBM).

“Kita selalu memonitor perkembangan situasi global, termasuk potensi konflik Iran-Israel. Kenaikan harga minyak dunia akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, (tanggal dan waktu perlu diisi).

Potensi Dampak Terhadap Ekonomi Indonesia

Kenaikan harga minyak dunia akan berdampak langsung pada harga BBM di Indonesia. Hal ini berpotensi memicu inflasi dan meningkatkan biaya produksi berbagai sektor industri, yang pada akhirnya dapat memengaruhi daya beli masyarakat.

Pemerintah, lanjut Airlangga, telah menyiapkan beberapa langkah antisipatif untuk meminimalisir dampak negatif tersebut. Namun, detail langkah-langkah tersebut belum dibeberkan secara rinci.

“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Bank Indonesia dan Kementerian terkait, untuk memantau situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” tambahnya.

Kewaspadaan Tetap Dipertahankan

Airlangga menekankan pentingnya kewaspadaan dan pemantauan ketat terhadap perkembangan situasi di Timur Tengah. Pemerintah akan terus mengevaluasi dampak potensial konflik Iran-Israel terhadap perekonomian Indonesia dan mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga stabilitas harga dan perekonomian nasional.

```