Berita

Warga Pertanyakan Jalur Domisili SPMB Tangsel Tak Prioritaskan Jarak Rumah ke Sekolah

Diposting pada 04 July 2025

Dilihat 3 kali

Warga Pertanyakan Jalur Domisili SPMB Tangsel 2025: Jarak Rumah ke Sekolah Tak Jadi Prioritas?

Tangerang Selatan, 27 Oktober 2023 – Kehebohan mewarnai Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) 2025 Kota Tangerang Selatan. Warga setempat mempertanyakan mekanisme jalur domisili yang dinilai tidak memperhatikan jarak rumah calon siswa dengan sekolah tujuan. Keluhan ini muncul menyusul pengumuman sistem penerimaan siswa baru yang dinilai kurang mengakomodasi kebutuhan aksesibilitas.

Beberapa orang tua siswa mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap sistem jalur domisili yang diterapkan. Mereka berpendapat bahwa sistem yang ideal seharusnya mempertimbangkan faktor jarak tempuh antara rumah dan sekolah, terutama bagi siswa yang tinggal di daerah terpencil atau minim akses transportasi umum.

"Anak saya tinggal cukup jauh dari sekolah favorit yang ada di daftar jalur domisili," ujar Ibu Ani, salah satu warga yang anaknya mendaftar SPMB 2025. "Meskipun berdomisili di Tangsel, jarak tempuh yang cukup jauh membuat kami khawatir akan kesulitan dalam hal transportasi dan waktu tempuh setiap harinya."

Sistem SPMB Dinilai Perlu Evaluasi

Kritik terhadap sistem SPMB Tangsel 2025 ini semakin mengemuka. Banyak yang meminta pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk mengevaluasi sistem jalur domisili agar lebih adil dan mempertimbangkan aspek praktis bagi para siswa dan orang tua. Mereka berharap agar pertimbangan jarak rumah ke sekolah menjadi salah satu faktor penentu dalam proses seleksi jalur domisili.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan hingga saat ini belum memberikan tanggapan resmi terkait protes warga tersebut. Namun, diharapkan adanya klarifikasi dan evaluasi menyeluruh terhadap sistem SPMB agar lebih transparan dan mengakomodasi kepentingan seluruh warga.

Keprihatinan ini tentunya menuntut respon cepat dari pihak berwenang. Para orang tua berharap agar ada solusi yang tepat agar anak-anak mereka dapat mengakses pendidikan yang berkualitas tanpa terbebani masalah jarak dan transportasi.