Berita

Setara Institute: Tim Reformasi Kepolisian Jangan Hanya Gimik

Diposting pada 19 September 2025

Dilihat 1 kali

Setara Institute: Tim Reformasi Kepolisian Jangan Hanya Gimik

Setara Institute: Tim Reformasi Kepolisian Jangan Hanya Gimik

Desakan untuk mereformasi institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali mencuat seiring berbagai kasus pelanggaran hukum yang melibatkan anggota kepolisian. Namun, pembentukan tim reformasi kepolisian, menurut Setara Institute, tidak boleh sekadar menjadi gimik politik. Institusi ini menekankan perlunya komitmen nyata dengan melibatkan pakar dan akademisi yang kompeten dan memiliki pemahaman mendalam mengenai permasalahan yang dihadapi Polri.

Dalam keterangan resminya, Setara Institute menyoroti pentingnya keterlibatan individu-individu yang memiliki kredibilitas tinggi dan independensi yang kuat. "Tim reformasi kepolisian harus diisi oleh orang-orang yang mampu memberikan solusi yang komprehensif, bukan hanya solusi parsial yang berorientasi pada pencitraan," ujar peneliti Setara Institute, [Nama Peneliti dan Jabatan - Isi dengan data yang ada].

Ancaman Pencitraan dan Kurangnya Transparansi

Kekhawatiran Setara Institute bukanlah tanpa dasar. Sejarah reformasi kepolisian di Indonesia menunjukkan adanya upaya-upaya yang hanya bersifat kosmetik, tanpa menghasilkan perubahan substantif dalam penegakan hukum dan budaya internal Polri. Ketiadaan transparansi dalam proses seleksi anggota tim reformasi dapat berujung pada dominasi kepentingan politik dan menghambat tercapainya tujuan reformasi yang sebenarnya.

Lebih lanjut, Setara Institute juga menyoroti perlunya keterbukaan dan akuntabilitas dalam proses reformasi. Masyarakat harus dilibatkan dalam memantau jalannya reformasi dan memastikan hasilnya sesuai dengan harapan. Hal ini penting untuk mencegah terulangnya kasus pelanggaran hukum oleh anggota Polri dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.

Rekomendasi Setara Institute untuk Reformasi yang Efektif

Setara Institute merekomendasikan beberapa langkah konkret untuk memastikan efektivitas tim reformasi kepolisian. Diantaranya adalah:



  • Proses seleksi anggota tim yang transparan dan akuntabel, melibatkan partisipasi publik.

  • Anggota tim yang memiliki kompetensi dan integritas yang tidak diragukan.

  • Komitmen yang kuat dari pemerintah dan institusi Polri untuk melaksanakan rekomendasi tim.

  • Mekanisme pengawasan yang efektif untuk memastikan akuntabilitas tim.

  • Keterlibatan aktif masyarakat sipil dalam proses reformasi.

Kesimpulannya, pembentukan tim reformasi kepolisian bukan hanya soal penunjukan nama-nama, tetapi soal komitmen untuk mewujudkan perubahan nyata di tubuh Polri. Setara Institute berharap agar pemerintah dan Polri serius dalam menjalankan proses reformasi ini dan menghindari upaya-upaya yang hanya berorientasi pada pencitraan semata.

Tinggalkan Komentar

Bagikan artikel ini:

Berita Terkait Lainnya