
Tembok Pembatas Rel Jatinegara Ditutup, Warga: Kerap Dijadikan Lokasi Prostitusi
Diposting pada 25 June 2025
Tembok Pembatas Rel Jatinegara Ditutup, Warga Lega Bebas dari Praktik Prostitusi
Warga sekitar Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, menyambut baik penutupan tembok pembatas rel kereta api yang selama ini kerap digunakan sebagai akses ilegal dan lokasi praktik prostitusi. Penutupan tersebut diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.
Selama ini, tembok pembatas yang bolong-bolong tersebut menjadi jalur pintas bagi warga untuk menghindari perlintasan resmi. Namun, akses ilegal ini juga disalahgunakan untuk aktivitas yang meresahkan masyarakat, terutama praktik prostitusi. Para pekerja seks komersial (PSK) sering beroperasi di sekitar lokasi tersebut, sehingga menimbulkan keresahan dan mengganggu ketertiban umum.
“Kami sangat senang dengan penutupan tembok ini. Sudah lama kami mengeluhkan keberadaan PSK di sekitar sini. Anak-anak juga jadi sering melihat hal-hal yang tidak seharusnya mereka lihat,” ujar Ibu Aminah (45), warga sekitar yang tinggal di dekat rel kereta api Jatinegara.
Penutupan tembok pembatas ini dilakukan oleh pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan tujuan untuk mencegah perlintasan sebidang yang ilegal dan berbahaya. Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat menekan angka kriminalitas di sekitar wilayah tersebut.
“Penutupan ini bagian dari upaya kami untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan pengguna jalan dan jalur kereta api. Kami berharap dengan penutupan ini, aktivitas ilegal seperti prostitusi dapat diminimalisir,” jelas (nama juru bicara KAI, jika ada informasi), juru bicara PT KAI.
Meski demikian, masih diperlukan pengawasan lebih lanjut untuk memastikan agar tembok pembatas tersebut tidak kembali dirusak dan digunakan untuk akses ilegal. Partisipasi aktif warga sekitar juga sangat penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar Stasiun Jatinegara.
Pentingnya Kesadaran Bersama Untuk Keamanan Lingkungan
Keberhasilan penutupan tembok pembatas rel dan pengurangan praktik prostitusi di Jatinegara menjadi contoh pentingnya kerjasama antara pihak berwenang dan masyarakat. Partisipasi aktif warga dalam melaporkan aktivitas mencurigakan sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua.