
Cerita Perjuangan Pasukan Oranye Bersihkan Sampah Aksi Massa Siang-Malam
Diposting pada 31 August 2025
Cerita Perjuangan Pasukan Oranye Bersihkan Sampah Aksi Massa Siang-Malam
Cerita Perjuangan Pasukan Oranye Bersihkan Sampah Aksi Massa Siang-Malam
Jakarta, Indonesia – Aroma menyengat sampah masih tercium beberapa hari setelah aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR. Di balik hiruk-pikuk demonstrasi dan sorotan media, terdapat kisah perjuangan tanpa kenal lelah dari para petugas kebersihan, yang lebih dikenal sebagai Pasukan Oranye atau PPSU (Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum). Mereka berjibaku siang dan malam membersihkan tumpukan sampah yang ditinggalkan para demonstran.
Tumpukan sampah yang terdiri dari botol plastik, kardus, sisa makanan, dan berbagai jenis limbah lainnya, memenuhi jalanan di sekitar Gedung DPR. Jumlahnya begitu banyak hingga membutuhkan waktu dan tenaga ekstra untuk membersihkannya. Para petugas PPSU, dengan semangat dan tekad yang tinggi, berjuang melawan waktu dan kelelahan untuk mengembalikan kebersihan dan keindahan ibu kota.
Beban Kerja Ekstra dan Tantangan di Lapangan
Tidak hanya jumlah sampah yang menjadi tantangan, namun juga kondisi lingkungan yang kurang ideal. Sisa-sisa atribut demonstrasi, seperti spanduk dan poster, seringkali menyulitkan proses pembersihan. Selain itu, keamanan juga menjadi pertimbangan, mengingat lokasi pembersihan berada di area yang sebelumnya ramai aksi.
”Kami bekerja bergantian, siang dan malam. Capek? Tentu saja. Tapi ini tugas kami, untuk menjaga kebersihan kota,” ujar Pak Budi, salah satu petugas PPSU yang ditemui di lokasi pembersihan. Mata lelahnya dan tangan yang kasar menunjukkan betapa beratnya kerja keras yang telah mereka lakukan.
Apresiasi dan Dukungan untuk Pasukan Oranye
Perjuangan para petugas PPSU ini patut diapresiasi. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang memastikan agar Jakarta tetap bersih dan nyaman meskipun dihadapkan pada tantangan yang berat. Keberadaan mereka seringkali terabaikan di tengah sorotan media yang lebih tertuju pada aksi demonstrasi itu sendiri.
Masyarakat diharapkan memberikan dukungan dan apresiasi yang lebih kepada para petugas PPSU. Kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan juga penting untuk mengurangi beban kerja mereka. Dengan mengurangi sampah yang dihasilkan dan membuangnya pada tempat yang telah disediakan, kita dapat membantu meringankan tugas para pahlawan kebersihan ini.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya manajemen sampah yang efektif dan efisien di wilayah perkotaan, terutama dalam menghadapi potensi kerumunan dan aksi massa. Perencanaan antisipasi yang matang dari berbagai instansi terkait dapat meminimalisir dampak lingkungan dan mempermudah proses pembersihan pasca-aksi.